Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan
efek menurunkan jumlah lemak darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan
percobaan maupun manusia. Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah
dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol),
serta dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol)
darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen oryzanol dan
kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek
hipolipidemia yang sama dengan fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek
hipolipidemia, penelitian penulis menyebutkan bahwa manfaat lain dari fraksi
ini ternyata memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata.
Percobaan tersebut menggunakan tikus stroke-prone spontaneously
hypertensive rats (SHRSP). SHRSP adalah spesies tikus yang secara
genetik mengalami hipertensi dan hiperlipidemia.
Fraksi non-lemak diperoleh dengan ektraksi menggunakan ethanol
yang dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan Driselase. Driselase adalah
nama produk enzim komersial untuk degradasi dinding sel tanaman yang terdiri
dari selulase, silanase, dan laminarise.
Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat
ini diketahui terdapat di dalam fraksi bekatul sehingga dapat menurunkan
tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya tokotrienol dan gamma-oryzanol yang
sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa antioksidan. Mekanisme penurunan
tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin
I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab
terjadinya peningkatan tekanan darah. Penelitian penulis juga mebumktikan hal
tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah
diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor. Mekanisme lain
yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas
enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim
yang bertanggung jawab dalam proses biosintesis asam empedu. Peningkatan
aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu,
sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.
No comments:
Post a Comment